KAJIAN LITERATUR TAWURAN / ZAENAL (20)

KAJIAN LITERATUR TAWURAN


   Pada kajian ini kami memuat tentang kajian literatur  yang berasal dari artikel terdahulu mengenai tokoh yang terlibat dalam tawuran,yang diuntungkan dan dirugikan dalam tawuran dan faktor yang menyebabkan tawuran. Untuk Tokoh yang terlibat dalam tawuran, Penulis menggunakan konsep dari Singgih Kurniawan (2009) , Nela Ade Fahrani (2016), Muhammad Ichwanul (2022). Untuk  yang diuntungkan dan dirugikan dalan tawuran, Penulis menggunakan konsep dari Moh Ainun Najib (2021), Muhammad Ichwanul (2021) , Formal Amalia (2023) .Untuk faktor yang menyebabkan tawuran, Penulis menggunakan konsep dari Haerul Qadri, M Ridwan Said Ahmad (2016),  A Basri Hisbah (2015), Fitri Ramadhani (-). 


1.TOKOH YANG TERLIBAT DALAM TAWURAN



Menurut Singgih Kurniawan (2009) Tawuran atau perkelahian antarpelajar merupakan fenomena laten, yang suatu saat bisa muncul kapan, dimana dan tiba-tiba dan kita tidak bisa mengetahui hal tersebut. Ironisnya, sebagian di antara pelajar yang terlibat mengaku tak tahu-menahu ikhwal permasalahan tawuran. Adanya rasa bermusuhan yang diwariskan secara turun menurun menurun dari angkatan ke angkatan berikutnya. Menanamkan bahwa kelompok siswa sekolah lain merupakan musuh bebuyutan.


Singgih Kurniawan, A Mutho M Rois

E-Journal Psikology, Unnisula 4 (2), 85-94, 2009 dalamhttps://scholar.google.com/scholar?hl=id&as_sdt=0%2C5&q=yang+terlibat+dalam+tawuran+&oq=#d=gs_qabs&t=1709185539209&u=%23p%3DSBYEujDd0SUJ (Diakses pada 29 Februari 2024 , 12.50 ) 




Menurut Nela Ade Fahrani (2016)Dalam perkembangannya menuju dewasa, anak akan melewati satu tahapan yang disebut dengan  remaja. Apabila orang tua berhasil membimbing dan memperhatikan anaknya, maka si anak akan melewati kehidupan remajanya dengan gemilang, sebaliknya maka akan terjerumus ke dalam hal-hal yang menyimpang, yang dapat disebut dengan kenakalan remaja. Kenakalan remaja yang sering dilakukan oleh remaja dan sangat meresahkan masyarakat itu sendiri ialah perkelahian pelajar. 


Nela Ade Fahrani ADIL: Jurnal Hukum 7 (2), 212-221, 2016 dalamhttps://academicjournal.yarsi.ac.id/index.php/Jurnal-ADIL/article/view/356Diakses pada 29 Februari 2024 pukul 13.15




Menurut Muhammad Ichwanul 2022 dalam 

Tawuran kelompok anak remaja atau geng delinkuensi merupakan salah satu fenomena yang sering kali muncul di masyarakat kota. Tawuran anak remaja dikategorikan sebagai kekerasan komunal karena dilakukan oleh dua kelompok yang bertentangan, dengan berbagai macam motif seperti eksistensi kelompok atau balas dendam. Aksi tawuran anak remaja juga dianggap sebagai tindakan menyimpang karena bertentangan dengan nilai dan norma sosial, dan juga sering kali menimbulkan korban jiwa dan luka-luka bagi yang terlibat atau tidak dalam situasi tawuran. 


Muhamad Ichwanul (2022) dalamhttp://download.garuda.kemdikbud.go.id/article.php?article=2842750&val=13365&title=Analisis%20Viktimologi%20pada%20Fenomena%20Tawuran%20Kelompok%20Anak%20Remaja%20di%20DKI%20Jakarta

(Diakses pada 29 Februari 2024,pukul 13.13) 






2.Yang Diuntungkan Dan Dirugikan Dalam Tawuran




Menurut Moh Ainun Najib (2021) 

dampak akibat tawuran tersebut meliputi; Pertama, dampak yang dirasakan pelaku tawuran berupa dampak fisik, dampak psikis dan dampak hukum. Kemudian, dampak yang dirasakan keluarga berupa beban sosial dari masyarakat serta terganggunya keharomonisan dalam keluarga tersebut. Ketiga, dampak yang dirasakan masyarakat paska peristiwa tauwuran yaitu tekanan psikis berupa ketakutan akibat suasana mencekam paska terjadinya aksi tawuran. Selain itu masyarakat harus menanggung tercorengnya nama baik desa akibat viralnya peristiwa tersebut di kalangan masyarakat Kabupaten pati dan sekitarnya.


Moh Ainun Najib, NIM.: 15250076 (2021) DAMPAK TAWURAN REMAJA (STUDI KASUS:TAWURAN MALAM TAKBIR 1441 H ANTARA DESA KERTOMULYO DAN DESA GUYANGAN KABUPATEN PATI) dalamhttps://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/42872/

(Diakses pada 29 Februari 2024) 




Dampak Tawuran menurut Muhammad Ichwanul (2022)  seperti eksistensi kelompok atau balas dendam. Aksi tawuran anak remaja juga dianggap sebagai tindakan menyimpang karena bertentangan dengan nilai dan norma sosial, dan juga sering kali menimbulkan korban jiwa dan luka-luka bagi yang terlibat atau tidak dalam situasi tawuran. Setiap individu berpotensi menjadi korban maupun


Muhammad Ichwanul Jurnal Pendidikan Tambusai 6 (2), 11775-11783, 2022 dalamhttp://download.garuda.kemdikbud.go.id/article.php?article=2842750&val=13365&title=Analisis%20Viktimologi%20pada%20Fenomena%20Tawuran%20Kelompok%20Anak%20Remaja%20di%20DKI%20Jakarta diakses pada 29 Februari 2024 pukul 13.21




Menurut   Firyal Amalia (2023)  Dampak yang diberikan karena terjadinya tawuran ini tentu banyak, bagi siswa adanya korban yang sampai meninggal atau hanya luka ringan, bagi sekolah nama sekolah menjadi jelek, dan bagi masyarakat fasilitas warga rusak. Solusi yang diberikan oleh sekolah yaitu dengan memberi sanksi kepada pelaku tawuran. Sosialisasi yang dilakukan pihak sekolah maupun aparat kepolisian untuk meminimalisir terjadinya tawuran di Kota Bogor.

Firyal Amalia UIN Sunan Gunung Djati Bandung, 2023 dalamhttps://digilib.uinsgd.ac.id/80301/Diakses pada 29 Februari 2023 , pukul 13.37





3.Faktor Yang Menyebabkan Tawuran 



Menurut Haerul Qadri, M Ridwan Said Ahmad Skripsi (2016 ) :

1) Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya tawuran antar kelas di SMA Negeri 1 Makassar disebabkan oleh beberapa faktor yaitu faktor internal: saling mengejek antara kelas senior ke kelas junior, mempertahankan rasa senioritas, dominasi sosial, adanya sifat egoisme antara kelas senior ke kelas junior, saling menunjukkan status sosial, dan senioritas yang memiliki batasan wilayah terhadap junior atau biasa disebut perebutan tori-tori. faktor eksternal (a) keluarga: kurangnya perhatian orangtua (b) sekolah: kurangnya kegiatan yang diterapkan di sekolah. 

Haerul Qadri, M Ridwan Said Ahmad

Skripsi S1, 2016 dalamhttps://www.academia.edu/download/87751856/6935.pdf (Diakses pada 29 Februari 2024 , pukul 13.35) 




Menurut A Basri Hisbah (2015) hasil analisis menunjukkan bahwa faktor penyebab tawuran antar pelajar secara umum dapat dikategorikan menjadi dua. Pertama, faktor internal pelajar sebagai remaja, yang tidak lepas dari aspek-aspek psikologis yang melingkupi kehidupannya sebagai remaja. Kedua, adalah faktor eksternal dari luar diri remaja yang berupa kondisi lingkungan sosial di sekitar remaja. Melalui faktor-faktor inilah kemudian alternatif solusi yang bisa ditawarkan adalah pendekatan kesehatan mental. Pendekatan kesehatan mental yang paling tepat adalah intervensi primer atau tindakan preventif dengan memodifikasi lingkungan dan memperkuat kapasitas sasaran (remaja sebagai pelajar). 

A Basri Hisbah: Jurnal Bimbingan dan Konseling Islam 12 (1), 1-25, 2015 dalanhttps://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/24358/ 

(Diakses pada 29 Februari 2024,pukul 13.38) 




Menurut FITRI RAMADHANI (2024) faktor yang menyebabkan mahasiswa melakukan perilaku konformitas dalam tawuran antar mahasiswa ialah kepercayaan yang besar terhadap kelompoknya, pandangan yang sama dengan anggota lain, ukuran kelompok, solidaritas kelompok, dan kepercayaan diri yang lemah. 

FITRI RAMADHANI dalamhttps://core.ac.uk/download/pdf/77620681.pdf (Diakses pada 29 Februari 2024,pukul 13.41) 



                              SIMPULAN 



1. Tokoh yang Terlibat dalam Tawuran:

   Tawuran antarpelajar menjadi fenomena kompleks yang muncul secara tiba-tiba dan sulit diprediksi. Berdasarkan penelitian Singgih Kurniawan, Nela Ade Fahrani, dan Muhammad Ichwanul, terdapat warisan bermusuhan di antara pelajar, munculnya kenakalan remaja, dan adanya motivasi seperti eksistensi kelompok atau balas dendam yang mendorong aksi tawuran. Fenomena ini dianggap sebagai tindakan menyimpang yang bertentangan dengan nilai sosial, seringkali menimbulkan korban, dan membawa dampak negatif pada masyarakat.


2. Yang Diuntungkan dan Dirugikan dalam Tawuran:

   Dampak tawuran melibatkan pelaku, keluarga, dan masyarakat. Moh Ainun Najib dan Muhammad Ichwanul menyoroti dampak fisik, psikis, dan hukum pada pelaku, sementara masyarakat merasakan tekanan psikis dan kerusakan reputasi desa. Firyal Amalia menambahkan bahwa sekolah, siswa, dan masyarakat dapat merugi akibat tawuran, dengan nama sekolah menjadi tercoreng dan fasilitas warga rusak. Solusi yang diberikan melibatkan sanksi terhadap pelaku dan upaya sosialisasi untuk mencegah tawuran.


3. Faktor yang Menyebabkan Tawuran:

   Tawuran antarpelajar dipicu oleh faktor internal dan eksternal. Faktor internal mencakup saling mengejek, rasa senioritas, egoisme, dan dominasi sosial. Faktor eksternal mencakup kurangnya perhatian orangtua, kekurangan kegiatan di sekolah, kondisi lingkungan sosial, dan kepercayaan terhadap kelompok. Faktor-faktor ini, seperti yang dijelaskan oleh Haerul Qadri, A Basri Hisbah, dan Fitri Ramadhani, memerlukan pendekatan kesehatan mental dan upaya preventif untuk mengatasi fenomena tawuran.




                        DAFTAR PUSTAKA 

Tentu, berikut adalah daftar pustaka berdasarkan teks yang Anda berikan:

1. Fahrani, N. A. (2016). ADIL: Jurnal Hukum 7 (2), 212-221.

2. Ichwanul, M. (2022). Analisis Viktimologi pada Fenomena Tawuran Kelompok Anak Remaja di DKI  Jakarta. 

3. Kurniawan, S., Mutho, A., & Rois, M. (2009). E-Journal Psikology, Unnisula 4 (2), 85-94. https://scholar.google.com/scholar?hl=id&as_sdt=0%2C5&q=yang+terlibat+dalam+tawuran+&oq=#d=gs_qabs&t=1709185539209&u=%23p%3DSBYEujDd0SUJ 

4. Najib, M. A. (2021). DAMPAK TAWURAN REMAJA (STUDI KASUS:TAWURAN MALAM TAKBIR 1441 H ANTARA DESA KERTOMULYO DAN DESA GUYANGAN KABUPATEN PATI).  

5. Qadri, H., & Ahmad, M. R. S. (2016). Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya tawuran antar kelas di SMA Negeri 1 Makassar. 

6. Hisbah, A. B. (2015). Jurnal Bimbingan dan Konseling Islam 12 (1), 1-25. 

7. Ramadhani, F. (-). 

Postingan populer dari blog ini

Perjuangan dari Sawah ke Puncak Kesuksesan

Analisis Cerpen Keluarga yang berjudul "Perjuangan dari Sawah ke Puncak Kesuksesan"